UKS

Memperkenalkan kesehatan di sekolah, terutama kepada anak-anak diusia sekolah merupakan hal yang sangat penting, karena anak-anak diusia sekolah sangat rentan tertular penyakit, karena pada usia sekolah tingkat sosialisasi serta aktifitas mereka sangat tinggi. Hal ini juga ditunjang oleh kurangnya kesadaran anak-anak terhadap kesehatan. Memperkenalkan kesehatan kepada anak-anak diusia sekolah pada dasarnya adalah mudah, karena pada umumnya di tiap sekolah telah ada Usaha Kesehatan Sekolah (UKS).

Pengertian UKS
Usaha Kesehatan Sekolah adalah usaha untuk membina dan mengembangkan kebiasaan serta perilaku hidup sehat kepada peserta didik usia sekolah yang dilakukan secara menyeluruh dan terpadu.

UU Nomor 36 Tahun 2009 pasal 79 tentang Kesehatan
”Kesehatan Sekolah” diselenggarakan untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat peserta didik dalam lingkungan hidup sehat sehingga peserta didik dapat belajar, tumbuh dan berkembang secara harmonis dan setinggi-tingginya sehingga diharapkan dapat menjadi sumber daya manusia yang berkualitas.

Tujuan UKS
Usaha Kesehatan Sekolah memiliki tujuan memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan yang harmonis dan optimal untuk meningkatkan mutu pendidikan dan prestasi belajar peserta didik dengan cara:

  • meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat
  • meningkatkan derajat kesehatan peserta didik
  • menciptakan lingkungan yang sehat

Ruang Lingkup UKS
Ruang lingkup Usaha Kesehatan Sekolah tidak lain adalah untuk mengarahkan peserta didik, guru dan masyarakat di lingkungan sekolah pada praktik perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di sekolah.

PHBS di Sekolah

PHBS di sekolah merupakan sekumpulan perilaku yang dipraktikkan oleh peserta didik, guru dan masyarakat di lingkungan sekolah atas dasar kesadaran sebagai hasil dari pembelajaran. Sehingga secara mandiri peserta didik, guru dan masyarakat di lingkungan sekolah mampu mencegah penyakit, meningkatkan kesehatan, serta berperan aktif dalam mewujudkan lingkungan yang sehat.

Indikator PHBS di Sekolah

Mencuci Tangan dengan Air Mengalir dan Menggunakan Sabun

Indikator PHBS di Sekolah yang pertama adalah mencuci tangan dengan air mengalir dan menggunakan sabun. telah lama diketahui oleh umum bahwa mencuci tangan merupakan salah satu cara pencegahan dan perlindungan diri terhadap kuman penyebab penyakit. Mencuci tangan menggunakan sabun ketika sebelum dan sesudah makan. Setelah BAK dan BAB serta sebelum dan setelah melakukan pekerjaan akan sangat efektif menjaga kesehatan tubuh serta mencegah penyebaran penyakit melalui virus dan bakteri yang tak tampak oleh mata menempel di tangan. 

Manfaat cuci tangan antara lain:
  • Membersihkan tangan
  • Membunuh virus dan bakteri penyebab penyakit yang menempel di tangan
  • Mencegah penularan penyakit

Untuk mengingat betapa pentingnya melakukan cuci tangan menggunakan sabun, PBB menetapkan tanggal 15 Oktober sebagai Hari Cuci Tangan Pakai Sabun se-dunia. Hal ini bertujuan untuk menggalakkan kebiasaan mencuci tangan dengan sabun sebagai upaya untuk menurunkan tingkat kematian pada balita dan pencegahan terhadap penyakit yang dapat menurunkan kualitas hidup manusia.

Mencuci tangan hendaknya dilakukan ketika:
  • Sebelum dan setelah melakukan pekerjaan.
  • Sebelum dan setelah makan, menyusui bayi dan menyuapi anak.
  • Sebelum dan setelah menyentuh makanan.
  • Setelah buang air besar dan air kecil
  • Setelah membersihkan buang air besar / buang air kecil bayi atau anak.

Untuk menunjang kegiatan PHBS, di sekolah haruslah tersedia kran cuci tangan, sabun dan handuk sebagai sarana cuci tangan bagi guru dan anak didik. Dengan adanya sarana mencuci tangan serta gencarnya penyuluhan pentingnya mencuci tangan akan membuat guru dan anak didik terbiasa dan sadar akan pentingnya melakukan cuci tangan dengan air mengalir dan menggunakan sabun.

Mengkonsumsi Jajanan Sehat di Kantin Sekolah

Mengkonsumsi Jajanan Sehat di Kantin SekolahIndikator PHBS di Sekolah yang kedua adalah mengkonsumsi jajanan sehat di kantin sekolah. Di artikel sebelumnya telah dibahas tentang mencuci tangan dengan air mengalir dan menggunakan sabun yang merupakan indikator PHBS di Sekolah yang pertama.

Mengkonsumsi makanan sehat merupakan suatu keharusan, terutama bagi anak usia sekolah yang berada dalam tahap pertumbuhan dan perkembangan. Sehingga makanan sehat yang mengandung banyak zat gizi sangat diperlukan oleh tubuh mereka. Kandungan karbohidrat, protein, vitamin dan mineral serta serat yang cukup dapat membantu tumbuh kembang anak usia sekolah lebih optimal.

Masih banyak kantin sekolah yang menyediakan lebih banyak jajanan hasil pabrik daripada jajanan hasil buatan tangan yang lebih sehat. Hal ini membuat peserta didik lebih memilih jajanan yang menarik dari segi kemasan, padahal kemasan pabrikan yang dibuang merupakan sampah yang membutuhkan waktu yang lama dalam proses penguraiannya.

Warga sekolah terutama peserta didik harus lebih selektif lagi dalam memilih jajanan yang sehat, hal ini menjadi pekerjaan rumah untuk para orang tua dan guru untuk memberikan pengetahuan kepada anak untuk memilih jajanan yang sehat ketika di kantin sekolah. Alangkah baiknya jikalau para orang tua membuatkan bekal untuk anak sehingga anak tidak perlu jajan makanan yang tidak diketahui bahan dan proses pembuatannya.

Untuk mendukung kegiatan PHBS, di sekolah haruslah terdapat kantin sekolah yang memenuhi syarat kesehatan. adanya pembinaan dan komitmen dari kepala sekolah dan guru terhadap pengelola kantin sekolah juga merupakan hal yang sangat diperlukan agar pengelola kantin sekolah dapat menyediakan lebih banyak jajanan yang bersih dan sehat.

Menggunakan Jamban yang Bersih dan Sehat

Setelah di artikel sebelumnya dibahas tentang mengkonsumsi jajanan sehat di kantin sekolah, alangkah tepatnya jika setelah membahas tentang makanan kemudian membahas akhir dari proses makanan tersebut berada yaitu di jamban, karena indikator PHBS di Sekolah yang ketiga adalah menggunakan jamban yang bersih dan sehat.

Jamban adalah suatu bangunan yang digunakan untuk tempat membuang kotoran / najis manusia. Jamban di Indonesia dikenal juga dengan istilah kakus / WC.

Jamban merupakan media penularan bakteri dan virus penyebab penyakit. Kebersihan jamban mutlak diperlukan untuk mencegah penularan bakteri dan virus penyebab penyakit diantara warga sekolah yang menggunakannya. Selain kebersihan dari jamban, daya tahan tubuh pengguna juga menjadi faktor penentu penularan penyakit. Daya tahan tubuh yang rendah membuat bakteri dan virus penyebab penyakit mudah masuk kedalam tubuh, untuk mencegah hal itu salah satu cara meningkatkan daya tahan tubuh adalah dengan olahraga yang teratur dan terukur yang akan dibahas di artikel selanjutnya.

Penggunaan jamban bersama-sama membuat angka penularan penyakit meningkat, sehingga kebersihan jamban yang terjaga dapat mengurangi angka penularan bakteri dan virus penyebab penyakit. Sehingga diperlukan jamban yang memenuhi syarat jamban sehat.

Syarat jamban sehat diantaranya adalah:
  • Tidak mengkontaminasi tempat penampungan air
  • Tidak terjadi kontak antara manusia dan tinja
  • Hasil buangan tinja tidak menimbulkan bau
  • Cukup pencahayaan
  • Cukup ventilasi 
  • Cukup air
  • Cukup luas
  • Lantai kedap air
  • Konstruksi jamban dibuat dengan baik sehingga aman bagi penggunanya
  • Tersedia alat-alat pembersih

Untuk mendukung kegiatan PHBS, di sekolah haruslah tersedia jamban yang memenuhi syarat kesehatan serta memiliki sarana alat pembersih. jamban yang bersih dan tidak berbau selain menunjukkan kebersihan juga membuat angka penularan bakteri dan kuman penyebab penyakit menjadi berkurang.

Olahraga yang Teratur dan Terukur

Di artikel yang berjudul Menggunakan Jamban yang Bersih dan Sehat telah sedikit disinggung tentang cara meningkatkan daya tahan tubuh dengan cara olahraga yang teratur dan terukur. Di artikel ini akan dijelaskan dengan lebih mendalam tentang pentingnya berolahraga untuk menjaga daya tahan tubuh.

Olahraga adalah aktifitas fisik maupun psikis yang berguna untuk menjaga dan meningkatkan kualitas kesehatan. Berolahraga selain membuat badan bugar dan sehat juga dapat membuat sistem kekebalan tubuh terhadap bakteri dan virus penyebab penyakit meningkat, sehingga dengan berolahraga diharapkan dapat menjaga dan meningkatkan kesehatan bagi pelakunya.

Berolahraga hendaknya teratur dengan jadwal yang telah terukur sesuai dengan kemampuan pelakunya. dengan berolahraga secara teratur tubuh akan terbiasa dengan kegiatan tersebut sehingga tidak terjadi kekakuan otot. berolahraga juga haruslah terukur karena kemampuan setiap pelaku olahraga berbeda.

Dengan berolahraga dapat menghindarkan pelakunya dari penyakit stroke, jantung, obesitas dan juga osteoporosis serta dapat membentuk otot tubuh membuat penampilan pelakunya menjadi lebih menarik dan menjaga stamina pelakunya tetap baik. Olahraga juga meningkatkan suasana hati menjadi lebih nyaman sehingga menghindarkan pelakunya dari stress.

Untuk menunjang kegiatan PHBS, disekolah hendaknya terdapat jadwal rutin olahraga bagi para peserta didik dilengkapi dengan sarana peralatan olahraga yang mendukung serta perlu adanya penyuluhan phbs di sekolah dan di dalam materi pelajaran olahraga para peserta didik.

Memberantas Jentik Nyamuk

PHBS di Sekolah yang kelima adalah Memberantas Jentik Nyamuk. Jentik nyamuk merupakan cikal bakal nyamuk, jika tidak segera diberantas maka hasil yang didapat adalah banyak nyamuk dilingkungan. Nyamuk merupakan salah satu pembawa bakteri dan virus penyebab penyakit, sehingga keberadaan nyamuk haruslah diberantas. pemberantasan jentik bertujuan untuk menekan laju pertumbuhan nyamuk sehingga terhindar dari penyakit yang diakibatkan oleh gigitan nyamuk.

Di Indonesia, cara kegiatan memberantas jentik nyamuk dikenal dengan 3M, yaitu:
  • Menguras dan menyikat dinding tempat penampungan air seperti bak mandi / WC, drum, penampungan air AC, Kulkas dll seminggu sekali.
  • Menutup rapat-rapat tempat penampungan air seperti gentong air / tempayan, tempat air suci, dll.
  • Mengubur atau menyingkirkan barang-barang bekas yang dapat menampung air hujan seperti kaleng bekas, ban bekas, botol bekas, dll.
Selain 3M, cara pengendalian nyamuk juga dapat dilakukan dengan cara:
  • Menggunakan kelambu ketika tidur
  • Menghindari kebiasaan menggantung pakaian di dalam kamar
  • Memakai obat yang dapat mencegah gigitan nyamuk
  • Mengupayakan pencahayaan dan ventilasi yang memadai
  • Memperbaiki saluran dan talang air yang rusak
  • Menaburkan bubuk pembunuh jentik di tempat yang sulit dikuras
  • Memelihara ikan pemakan jentik di kolam dan bak penampung air
Untuk mendukung kegiatan PHBS, di sekolah hendaknya memiliki bak penampungan air yang memenuhi syarat kesehatan, serta warga sekolah haruslah menggunakan bak penampungan air yang bebas jentik nyamuk.

Tidak Merokok di Sekolah

Rokok adalah benda yang berbentuk silinder dari kertas dan memiliki ukuran panjang antara 70 hingga 120 mm dengan diameter sekitar 10 mm yang berisi daun tembakau yang telah dipotong kasar. Rokok dibakar pada salah satu ujungnya dan dibiarkan membara agar asapnya dapat dihisap oleh mulut melalui ujung lainnya.

Merokok merupakan kegiatan menghisap asap rokok kedalam tubuh dan menghembuskannya ke udara.

Lebih dari 4000 bahan kimia terdapat di dalam rokok. Ratusan di antaranya adalah zat yang beracun dan sekitar 70 bahan di dalamnya bersifat menyebabkan kanker. Bahan - bahan berbahaya pada sebatang rokok, antara lain:
  • Karbon monoksida
    Zat yang sering ditemukan pada asap kendaraan bermotor ini mampu mengikatkan dirinya pada hemoglobin dalam darah secara permanen sehingga menghalangi penyediaan oksigen ke tubuh. Hal tersebut dapat membuat Anda cepat lelah.
  • Tar
    Ketika merokok, kandungan tar di dalam rokok akan ikut terhisap. Zat ini akan mengendap di paru dan berdampak negatif pada kinerja rambut kecil yang melapisi paru. Padahal rambut tersebut memiliki fungsi untuk membersihkan kuman dan hal lainnya keluar dari paru.
  • Gas oksidan
    Gas ini bisa bereaksi dengan oksigen. Keberadaannya pada tubuh dapat lebih meningkatkan resiko penyakit stroke dan serangan jantung yang diakibatkan oleh penggumpalan darah karena adanya reaksi gas oksidan dengan oksigen.
  • Benzene
    Zat yang ditambahkan ke dalam bahan bakar minyak ini dapat merusak sel pada tingkat genetik. Zat ini juga dikaitkan dengan berbagai jenis penyakit kanker seperti kanker ginjal dan kanker darah.

Untuk mendukung kegiatan PHBS. Di sekolah hendaknya tidak ada rokok, asbak dan abu serta puntung rokok di lingkungan sekolah. Tidak ada warga sekolah yang membeli rokok di lingkungan sekolah serta tidak merokok pada saat jam sekolah merupakan indikator yang harus dicapai dalam rangkan mensukseskan kegiatan ini.

Menimbang Berat Badan dan Mengukur Tinggi Badan Setiap 6 Bulan

Di dalam artikel yang berjudul Mengkonsumsi Jajanan Sehat di Kantin Sekolah telah dijelaskan bahwa mengkonsumsi makanan sehat merupakan suatu keharusan, terutama bagi anak usia sekolah yang berada dalam tahap pertumbuhan tinggi badan dan perkembangan berat badan.

Berat badan adalah ukuran tubuh dalam sisi beratnya yang ditimbang dalam keadaan berpakaian minimal tanpa perlengkapan apapun.

Tinggi badan adalah ukuran tubuh dalam sisi tingginya yang diukur dalam keadaan berpakaian minimal tanpa perlengkapan apapun.

Pertumbuhan dan perkembangan anak di usia sekolah sangatlah pesat, sehingga diperlukan pencatatan pertumbuhan dan perkembangan tubuh secara rutin.

Dengan mengetahui berat badan dan tinggi badan seseorang maka akan dapat diperkirakan tingkat kesehatan atau gizinya. Berat badan dan tinggi badan dianjurkan untuk mengukur keadaan gizi karena :
  • Mudah dilihat
  • Memberikan gambaran keadaan gizi pada saat sekarang dan bila dilakukan secara periodik, yaitu minimal setiap 6 bulan sekali pada anak-anak akan dapat memberikan gambaran yang baik tentang pertumbuhan anak
  • Ketelitian pengukuran tidak dipengaruhi oleh keterampilan yang mengukur
  • Alat ukur mudah diperoleh

Beberapa hal yang mempengaruhi berat badan dan tinggi badan diantaranya adalah makanan dan minuman. Dalam sehari tubuh manusia membutuhkan gizi lengkap seperti karbohidrat, lemak, protein, vitamin dan mineral.

Untuk mendukung kegiatan PHBS, disekolah hendaknya terdapat jadwal menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan serta sekolah harus memiliki sarana untuk menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan.

Membuang Sampah Pada Tempatnya

Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses. Sampah merupakan media menumpuknya bakteri dan virus penyebab penyakit.
Penyakit diare, kolera, tifus dapat menyebar dengan cepat karena virus yang berasal dari sampah dengan pengelolaan tidak tepat dapat bercampur dengan sumber air minum. Penyakit demam berdarah dapat juga meningkat dengan cepat di daerah yang pengelolaan sampahnya kurang memadai.

Berikut manfaat yang didapatkan jika kita membuang sampah pada tempatnya:
  • Menjaga kebersihan
    Bersih pangkal sehat, jika menginginkan diri sendiri, keluarga dan lingkungan sekitar untuk sehat, maka kebersihan yang harus menjadi awal untuk mencapai tujuan tersebut.

  • Mencegah banjir
    Banjir merupakan bencana. Sampah yang berhamburan bisa menghambat aliran air dan resapan air. Perlu diperhatikan disini, agar setiap keluarga menyediakan bak sampah, agar bisa meminimalisir sampah berhamburan di tempat yang tidak seharusnya.

  • Mencegah bau tidak sedap
    Bau tidak sedap dari sampah yang dihasilkan sangat mengganggu dan mengundang bibit penyakit ke dalam tubuh manusia pada khususnya.

  • Agar terlihat rapi dan indah
    Kerapian dan keindahan dambaan setiap orang dalam mengelola lingkungan sekitar. Sampah bisa merusak pandangan dan membuat hati menjadi tidak nyaman ketika sampah bertebaran dimana-mana.

  • Memudahkan daur ulang sampah
    Sudah banyak yang bisa dihasilkan dari manfaat sampah yang dipilih dan diolah kembali menjadi produk berguna. Semakin banyak kita peduli akan bermanfaatnya membuang sampah pada tempatnya, maka akan membantu program dan proses daur ulang sampah menjadi baik.

  • Mencegah kerusakan tanah dan air
    Sampah yang berasal dari logam, kimia atau plastik bisa merusak unsur pada tanah dan air sehingga kemurnian dan kesuburan dari tanah dan air semakin tercemar. Dengan selalu membuang sampah tersebut pada tempatnya, maka kita akan mengurangi peluang tercemarnya tanah dan air yang selalu menjadi salah satu penopang hidup.
Membuang sampah pada tempatnya merupakan perbuatan baik yang positif yang harus dijadikan sebagai suatu kebiasaan sehari-hari agar dapat menjadi teladan bagi orang lain.

Untuk mendukung kegiatan PHBS, di sekolah hendaknya tersedia tempat pembuangan sampah yang tertutup di setiap ruangan serta adanya tempat pembuangan sampah di sekolah.